Tren Properti di 2012 Masih Terus Tumbuh

Analis memprediksi perkembangan perkantoran di kawasan CBD, serta pergerakan properti kawasan Jakarta lainnya akan dipastikan mengalami peningkatan. Begitu pun pada kondominium dan retail. Meski pun krisis ekonomi Eropa coba membayangi pertumbuhan properti di indonesia 

Lewat analisa Cushman & Wakefield mengenai Jakarta Property Market Overview 2011 & Outlook 2012 di Jakarta. Pertumbuhan properti Indonesia coba dipaparkan dengan jelas. Untuk saat ini, perkembangan perkantoran di wilayah Central Business District (CBD) Jakarta mengalami peningkatan 63%, jika dibandingkan dengan 2010 lalu. Dimana, tahun lalu permintaan perkantoran sempat tidak begitu aktif.

Sedangkan permintaan ruang perkantoran yang aktif di tahun 2011 adalah oil remaining dan asuransi. Perluasan office space pada tahun 2011 ini tidak dibarengi dengan suplai, karena sempat adanya penundaan, namun hal tersebut naik 5%. Menurut Arif Raharjo, selaku Head of Resource & Adversory, mengatakan bahwa, perkantoran di CBD lebih fokus di Jakarta, karena demand dari Jakarta Selatan lebih besar dari seluruh kawasan Jakarta lainnya.
Selain itu, area yang mengalami pertumbuhan adalah di kawasan Jakarta Barat. Area yang lebih kepada penyewaan ruang perkantoran. Jika di Jakarta Selatan pada tahun 2010 tingkat sewa ruang perkantoran sekitar 5-6%, harga sewa di wilayah ini juga menempatkan nilai lebih tinggi diantara area Jakarta lainnya.

Arif menambahkan, permintaan ruang yang lebih besar antara 400 – 1.000 m2 tercatat selama tiga bulan terakhir tahun 2011. Kebanyakan permintaan sebelumnya hanya berkisar antara 100 – 300 m2. Hal ini merupakan sebuah sinyal positif bahwa permintaan ruang perkantoran akan terus tinggi selama tahun 2012, walaupun ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat ancaman memburuknya kondisi resesi ekonomi di Eropa.

Menurut data analisa Cushman & Wakefield, harga sewa gross rata-rata (base rental plus service charge) dalam Rupiah mengalami kenaikan sebesar 2,2%, selama kuartal keempat menjadi Rp.157.500 permeterpersegi perbulan. Dalam US Dollar, harga sewa mengalami kenaikan sebesar 1,1% menjadi US$ 14,95 permeterpersegi perbulan selama periode yang sama.

Dalam perbandingan tiap tahunnya, harga sewa gross perkantoran CBD naik sebesar 8,6%, sementara dalam US Dollar naik sebesar 8,1%.

Sejumlah pemilik gedung telah mulai menaikkan harga sewa dasar (base rental) selama kuartal keempat 2011 dan diharapkan akan terus berlanjut pada tahun 2012, oleh karena pasar sewa perkantoran masih dalam tren membaik semenjak awal tahun 2011.

Sementara itu, service charge adalah komponen yang akan dinaikkan pada saat pengumuman kenaikan tarif dasar listrik dan Upah Minimum Regional (UMR) telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah.

Untuk strata title market office mulai aktif di tahun 2004 dan terus berkembang di tahun 2008, selanjutnya terus naik hingga tahun-tahun berikutnya dan saat ini 2011 sekitar 20%.
"Untuk bisnis ritel di 2012 akan terjadi perkembangan dengan adanya suplai baru. Meski tingkat suplainya sedikit lebih kecil jika dibandingkan 2011. Sedangkan shopping mall mengalami kemunduran, namun hal tersebut tidak berarti menimbulkan pasar ritel sepi. Walau jumlah suplier kecil, suplier yang masuk 2011 akan stabil hingga 2012 sekitar 79%," jelaskan Arif.

Lain halnya dengan pasar kondominium, sejak
 tahun 2010 sampai 2011 untuk tingkat penjualannya masih terlihat meningkat. Proyek kebanyakan terjual sekitar 90%. Pada tahun 2012 akan ada 12.000 unit kondominium baru, meskipun yang sudah ada mencapai 18.000 unit di proyek yang telah jadi. Sedangkan untuk pre sales sendiri, pada tahun 2011 didominasi untuk kelas middle dan upper. Secara average bahwa, upper lebih baik dari tahun 2010.

Kondominium yang sudah jadi sekitar 30% dari jumlah unit yang dilempar ke pasar sewa. Apartemen sewa kurang lebih 40.000 unit atau sekitar 85% (khususnya yang disewakan kembali).

Sumber : Dedy Mulyadi, rumah123.com